Budaya dan Korelasinya Dengan Sastra

Hubungan Budaya Dengan Sastra


Nuralita Armelia
Universitas Gunadarma
Ahmad Nasher

Jika berbicara tentang budaya, kita dituntut untuk berpikiran terbuka dan menerima hal hal baru. Mengingat budaya bersifat kompleks, luas, dan abstrak, budaya tidak hanya sebatas seni yang sering kali terlihat. Tetapi budaya merupakan suatu pola hidup yang menyeluruh.
Banyak unsur yang terdapat pada budaya. Beberapa di antaranya ada sistem politik, seni, adat istiadat, ekonomi, sistem agama, bahasa, dan masih banyak lagi. Kali ini saya akan lebih membahas tentang bahasa yang berujung pada sastra. Enjoy!

Bahasa dan budaya. Seperti yang terngiang ngiang di kepala kita kala membaca kalimat tersebut, bahasa dan budaya merupakan sebuah korelasi yang amat sangat kuat. Di mana dalam suatu kebudayaan tertentu pasti terdapat bahasa khas dari budaya tersebut.
Fungsi bahasa pun dalam sebuah kebudayaan sangatlah penting. Beberapa di antaranya adalah:

  •  Sebagai sarana komunikasi.

Tiap individu dituntut untuk melakukan komunikasi dengan sesamanya. Bahasa, merupakan suatu sarana untuk individu tersebut melakukan komunikasi. Bisa bayangkan jika tidak ada bahasa? Pasti komunikasi akan berjalan seperti zaman purbakala. Atau bagaimana jika kita berhadapan dengan orang dari kebudayaan lain? Pasti akan susah untuk mengerti apa yang ia katakan. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya miss communication. Maka dari itu kita dituntut untuk menjadi okndividu yang adaptif dan beruntungnya Indonesia memiliki bahasa persatuan untuk menyatukan berbagai macam budaya dan suku yang ada di dalamnya.

  • Kontrol Sosial.

Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.

  • Seni.
Seni dan bahasa memainkan peranan yang saling mempengaruhi dalam perkembangannya satu sama lain. Kemunduran salah satunya akan berpengaruh pada bidang yang lain. Secara umum seni merupakan pantulan adab, adat, dan budaya yang memerlukan bahasa sebagai wadahnya. Para penulis membutuhkan sebuah wadah yang non-figuratif untuk mendukung hasil karya mereka. Dalam hal ini, peranan bahasa sangatlah penting dalam memberikan pengertian dan pemahaman yang mendalam terhadap suatu karya.

BAHASA—SASTRA, BUDAYA—SASTRA

Sebelum membahas lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui apa itu sastra dan perbedaannya dengan bahasa.
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna.

Sementara itu sastra berdasarkan dari asal usul, definisi sastra diistilahkan sebagai kesustraan yang berasal dari bahasa sansekerta, yaitu sastra. su yang berarti bagus atau indah, sedangkan dari sastra yang berarti buku, tulisan atau huruf. Secara etimologi, dari arti kedua kata tersebut dapat disimpulkan bahwa arti susastra atau sastra  adalah tulisan yang indah. Sastra jelas bukan bahasa sehari-hari karena umumnya sastra berisikan pedoman, pesan, dan ungkapan dari si penulisnya. Pengembangan bahasa, lebih tepatnya.
Seperti yang telah ditulis di atas, bahasa merupakan wadah bagi para penulis untuk menjembatani ide yang mereka punya untuk disampaikan pada masyarakat luas. Hasil dari ide ide tersebut tercetak sebagai suatu karya sastra.

Setiap penulis karya sastra hidup di zaman yang berbeda. Dan perbedaan ini tentunya membawa corak khas tersendiri pada tiap zamannya. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa periode dalam penulisan karya sastra seperti Balai Pustaka, Pujangga Baru, Angkatan 45, Angkatan 66, dan sebagainya. Perbedaan corak dalam tiap periode tidak hanya dipengaruhi oleh ide/gagasa dari tiap penulisnya, bahkan dipengaruhi pula oleh kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang terjadi pada kala itu. Tak ayal dari periode periode penulisan karya di atas, kita dapat mengetahui bagaimana perjalanan Bangsa Indonesia.

Budaya dan sastra mempunyai ketergantungan satu sama lain. Sastra sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin didalam sastra. Masinambouw mengatakan bahwa sastra (bahasa) dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah sistem yang mengatur interaksi manusia didalam masyarakat, bahasa (sastra) adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai sarana berlangsungnya interaksi.

Sebagai contoh, seperti apa yang telah dituliskan di atas, kesusastraan Indonesia mengalami berbagai macam perubahan dan kita dapat melihat perjalanan Bangsa Indonesia dari waktu ke waktu. Bila kita sering membaca, kita akan tahu bagaimana perbedaan antar periodenya. Seperti pada zaman Balai Pustaka banyak novel bertemakan adat perkawinan yang dijodohkan, perbedaan paham antar kaum tua dengan kaum muda, dll. Sementara sekarang ini novel Indonesia banyak bertemakan tentang percintaan, masalah keluarga, persahabatan, kerja keras, dan masih banyak lagi.

contoh novel zaman sekarang (photo by http://auliarahmahtnaz.blogspot.co.id/2015/07/review-novel-dilan-dia-dilanku-tahun.html)

contoh novel zaman periode Balai Pustaka (photo by http://agusanakprolink.blogspot.co.id/2014/11/makalah-karakteristik-balai-pustaka.html)

Kesimpulan:
Budaya dan sastra sangat erat hubungannya yang dijembatani oleh bahasa. Seperti yang telah dibahas di atas, bahasa merupakan sarana/wadah bagi sastra untuk menyampaikan suatu budaya. Kita dapat mengetahui bagaimana keadaan budaya di suatu daerah bahkan negara melalui sastra. Di Indonesia—dan di negara negara lain tentunya—terlihat jelas bagaimana sastra menguak budaya yang pernah ada dan masih bertahan melalui karya karyanya. Baik itu berbentuk puisi, prosa, maupun drama. Banyak sisi baiknya bagi kita untuk mau membaca dan belajar sastra. Karena dengan belajar sastra, sama saja kita belajar budaya lain dan hal tersebut menjadikan kita sebagai pribadi yang lebih kaya dan berpikiran terbuka.

Sumber:
http://tugasibd3.blogspot.co.id/2013/10/hubungan-budaya-dengan-sastra-budaya.html?m=1
https://ilmuseni.com/seni-sastra/jenis-jenis-seni-sastra
http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2016/04/ciri-ciri-dan-contoh-sastra-balai.html?m=1
https://www.selasar.com/answer/14373/Apa-perbedaan-bahasa-dan-sastra-yang-Anda-ketahui
http://www.artikelsiana.com/2015/04/pengertian-karya-sastra-ciri-ciri-fungsi-sastra.html?m=1#
https://www.kompasiana.com/jokowinarto/bahasa-sebagai-alat-kontrol-sosial_550190c1a33311d372513ad8
https://abdurrachmanblog.wordpress.com/2017/01/10/fungsi-bahasa-indonesia-sebagai-seni/
https://bahasaindonesiakeren.wordpress.com/2012/10/30/hubungan-sastra-dengan-bahasa-indonesia-dan-bahasa-banjar/
https://dibustom.wordpress.com/2011/05/07/pengertian-bahasa-karakteristik-bahasa-dan-fungsi-bahasa-kajian-sosiolinguistik/

Komentar

Postingan Populer