Tentang Budaya dan Contoh Budayanya



BUDAYA DAN CONTOH BUDAYA DAERAH

Nuralita Armelia Safitri
Universitas Gunadarma
Ahmad Nasher

Pengertian Budaya:
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Ciri Ciri Budaya:
1.       Budaya bukan bawaan, tetapi dipelajari.
2.       Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok ke kelompok dan dari generasi ke generasi.
3.       Budaya berdasarkan simbol.
4.       Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah sepanjang waktu.
5.       Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas.
6.       Berbagai unsur budaya saling berkaitan,
7.       Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik atau standar untuk menilai budaya lain).
Unsur Unsur Budaya:
1.       Adanya perilaku-perilaku tertentu.
2.       Adanya Gaya berpakaian.
3.       Adanya kebiasaan-kebiasaan.
4.       Adanya adat istiadat.
5.       Adanya kepercayaan.
6.       Adanya Tradisi.

Fungsi budaya yang utama adalah mempelajari warisan nenek moyang, apakah baik untuk dipertahankan atau diperbaiki, atau bahkan dibuang.
Salah satu contoh budaya daerah yang akan saya bahas adalah budaya Minang jaman dahulu tentang pernikahan. Di mana banyak yang mengatakan bahwa mempelai wanita yang akan ‘membeli’ mempelai pria dalam prosesnya.
Beberapa waktu lalu saya dan kawan kawan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah yang terletak di Jakarta Timur untuk keperluan tugas antropologi. Di sana saya dan rekanan mendapatkan tugas mengunjungi anjungan Sumatera Barat. Sudah terlintas di benak saya apa saja yang akan saya tanyakan di sana. Banyak hal dari budaya Minang yang terlalu menarik untuk dikupas lebih dalam. Salah satunya adalah tentang penikahan di atas.
Setelah melakukan wawancara dengan pihak dari TMII, saya benar benar tercengang dengan kebenarannya. Pihak perempuan yang ‘membeli’ pihak laki laki memang benar adanya.
Sang narasumber mengatakan pada jaman dahulu, tradisi itu memang benar dilakukan. Mempelai wanita ‘membeli’ mempelai pria dengan ‘harga’ yang telah disepakati antara kedua belah pihak. Sehingga nantinya ketika si pengantin itu bercerai, tidak ada yang namanya perebutan harta gono gini termasuk anak. Semua harta dan anak akan diserahkan kepada pihak wanita. Dan pihak pria tidak akan mendapatkan apa apa karena sudah ‘dibeli’ tadi oleh pihak wanita.
“Ibaratnya, jika cerai si suami hanya akan mendapat kolor saja.” Begitu kata narasumber sambil tertawa kegelian. “Tapi tentunya untuk sekarang ini adat tersebut sudah mulai hilang mengikuti perkembangan jaman. Jikalau masih ada, mungkin itu terdapat di daerah pedalaman, yang masih belum terlalu tersentuh dengan era globalisasi. Yang adat istiadatnya masih kental lah kira kira.”  Lanjut si narasumber.


dekorasi pelaminan adat Minangkabau (foto by http://mahligai-indonesia.com/pernikahan-nusantara/kisah-mempelai/kesempurnaan-adat-minang-di-pernikahan-rafinska-taruko-3629) 


contoh pakaian pengantin pria dan wanita dari adat Minang (foto by https://id.pinterest.com/pin/364650901057510054/?lp=true)

Kesimpulan:
Indonesia terdiri dari banyak sekali budaya dan adat istiadat. Dan sifatnya pun beragam. Ada yang masih bisa di maklumi, ada juga yang sudah diluar nalar orang kebanyakan. Sebagai salah satu penerus bangsa, sudah sewajarnya kita melestarikan budaya yang ada. Tapi dalam pelestariannya, ada baiknya untuk kembali dipilah pilah. Mana yang harus dilestarikan begitu saja tanpa perubahan, mana yang harus dilestarikan dengan beberapa perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan jaman yang ada. Seperti contoh pernikahan adat Minang di atas.

Sumber:
Wawancara pribadi

Komentar

Postingan Populer